Selasa, 11 Oktober 2011

[ENG SUB] 111009 SJM on AZIO Strange Journey Mission EP 03 - Part 4 (END)

JYJ Billboard ayyy girl

FF/Dead at Heart/Thriller, Romance, Tragedy/IU, Key, Jonghyun/NC+17/OneShoot


Dead at Heart

Author : Ulie Aya’aya Wae [FB]

Twitter : @KissMeELF_aya

Genre : Thriller, Romance, Tragedy

Rate : NC+17

Length : Oneshoot


Cast :

Lee JiEun aka IU
Kim Kibum aka Key
Kim Jonghyun as appa Key




Tujuan manusia hidup adalah untuk mencari kebahagian, tapi disaat kebahagiaan itu direnggut, akankan tetap pada tujuan semula ia berpijak? Ada dua pilihan jalan yang harus ditempuh manusia. Lurus dan berbelok, lebih tepatnya sesat. Deskripsi kebahagian tiap orang berbeda-beda dan cara pencapaiannyapun berbeda pula. IU, gadis dari desa terpencil di Seoul sedang mencari kebahagiannya dengan cara balas dendam. Baginya, kebahagian itu adalah disaat dia berhasil memusnahkan orang yang telah merenggut nyawa ibunya.


Gadis berambut coklat, lurus tengah berdiri tegap ditengah kota Seoul. Gedung-gedung pencakar langit seolah menjadi tebing tinggi yang mengelilingi dirinya. Ia menatap jauh ke atas tiap gedung yang ada disekitarnya. Tatapan tajam yang ia perlihatkan membuat orang-orang disekitarnya enggan untuk menyapanya. Kadang, bibirnya menyeringai entah karena apa. Matahari yang tepat berada diatas kepalanya seolah berhasil mendidihkan gumpalan ataknya. Amarahnya memburu seolah ingin cepat mendapatkan mangsanya.

Tidak banyak informasi yang diketahui oleh gadis itu, dia hanya membawa satu buah foto usang yang dulu sempat ia ambil secara diam-diam. Ia memperlihatkan foto itu pada orang-orang yang dijumpainya di jalan. Kaki panjangnya seolah tidak mengenal kata lelah. Sudah hampir seharian dia menelusuri jalan-jalan protokol di Seoul, berharap ada seseorang yang mengenali orang yang ia cari.

“Annyeong.. apakah anda tahu dimana rumah orang ini??” tanyanya pada orang yang sedang berada di halte bis. Ia sengaja mendekatkan fotonya supaya orang itu bisa melihatnya dengan jelas. Orang itu hanya menggeleng, kemudian pergi. Tak patah semangat, IU terus bertanya pada orang disekitarnnya, tapi hasilnya tetap nihil. Dia hampir frustasi, menghardik diri sendiri yang terlalu nekat hijrah ke Seoul tanpa informasi yang jelas. Ditengah pemikirannnya ia mendapat ide yang sangat cemerlang, ia mendatangi kantor polisi dan melaporkan isu kalau rumah keluarga Kim sedang kerampokan. Tidak terlalu sulit untuk polisi mendapatkan alamatnya, karena  ternyata, Kim Jonghyun adalah orang yang sangat terkenal dikalangan pejabat dan orang-orang besar lainnya. Polisi langsung bergegas menuju sana, dan IU pun mengikuti diam-diam.

“Gotcha!” pekiknya dengan sudut bibir yang terangkat.



IU sedang berada disebrang rumah besar milik mangsanya. Rumah dihadapannya berdiri sangat kokoh dan tinggi. Pagar penghalang seolah tembok besar yang tidak mungkin bisa ditembus oleh sembarang orang. Sudah hampir seminggu IU mengintai rumah itu, mencari tahu tentang siapa dan kapan orang-orang dirumah itu beraktivitas. Jadwalnya ia tulis dengan sangat teliti, berharap tidak ada kekacauan dalam rencananya. Sebentar lagi sang punya rumah, Kim Jonghyun akan segera tiba. Sekitar 45 menitan jarak antara kantor ke istananya. IU sedang menunggu, rencananya kali ini cukup simple. Dia hanya harus masuk ke rumah itu untuk tujuan tertentu. Rencana yang lain akan menyusul sesuai dengan jadwal yang telah ia buat. Dari kejauhan mobil yang ditumpangi Jonghyun sudah terlihat, melaju dengan kecepatan yang cukup bisa membuat orang terluka. IU memperhatikannya dengan sangat teliti, dan disaat mobil itu hampir dekat dengan posisinya, dari samping ia berlari kearah mobil itu dan menabrakan diri.

Braakk!

Rencananya berhasil, ia tersungkur dan terluka seperti dugaannya. Ia meringis kesakitan, lututnya sedikit robek dan tangannya pun terluka mengenai kap mobil. Tubuhnya benar-benar merasakan sakit yang tanpa ia sangka. Walaupun tabrakan itu ia rencanakan, tapi dia tidak menyangka kalau hasil lukanya akan sedikit berbeda dari yang ia perkirakan. Jonghyun dan supirnya langsung keluar, melihat keadaan korban yang sudah ditabraknya. Jonghyun langsung menyarankan untuk membawa IU ke rumah sakit, tapi dia menolak. Ia berkilah bahwa dia yang salah, pandangannya ia edarkan kesekeliling dengan wajah yang ia buat seolah-olah sedang panik dan ketakutan. IU mencoba berdiri dan berusaha berjalan, tapi baru beberapa langkah, ia menjatuhkan diri supaya orang yang melihatnya merasakan iba terhadapnya.

“Tuan, bisakah tolong sembunyikan aku? Aku sedang dikejar-kejar oleh penjahat.” kata IU pada kedua pria yang tadi menabraknya. Mendengar kata IU, Jonghyun menyarankan untuk supirnya melapor polisi.

“Andwae!” pekik IU, “Penjahat itu adalah orang-orang suruhan appaku, dia ingin menjualku pada rekan bisnisnya, kalau anda melapor polisi, berarti appaku juga akan ditangkap,” lanjutnya menjelaskan. Mendengar itu Jonghyun menjadi sedikit iba, dan menyuruh supirnya untuk membawa IU kerumahnya sekaligus untuk mengobati lukanya sebagai pertanggung jawaban.



Dirumah besar itu, ditempat asing itu IU mencoba menyelidiki dan mencari tahu seluk beluk tiap ruangan. Rumah yang seperti istana ini ternyata seperti kuburan, sangat sepi. Bahkan dia bisa dengan leluasa berkeliaran di rumah itu. Hanya ada satu, dua orang yang ia lihat. Jonghyun sang punya rumah, supir dan ajhumma yang sepertinya pengurus rumah.

Dilantai atas sayup-sayup terdengar suara musik. IU mencoba melihat, semakin dekat suara musik itu terdengar semakin keras, musik beraliran RnB yang sedang popular dikalangan anak muda sekarang. Suara itu berasal dari satu kamar di paling ujung, IU mendekat dan mengintip dibalik pintu yang sedikit terbuka itu. Ia melihat seorang pria sedang ngedance, liukan tangan dan hentakan kakinya seirama dengan musik, gerakan tubuhnya seolah sudah menjadi satu kesatuan yang menghasilkan tarian yang sangat indah. IU mematung, terhipnotis dengan tarian indah yang pria itu tampilkan. IU juga mencintai dunia tari, beberapa kali ia mendapat penghargaan serta hadiah dari kontes tari yang pernah diikutinya. Tapi, setelah ibunya meninggal cita-cita nya itu ia abaikan, dan lebih fokus ke obsesinya untuk membalas dendam.

“Nuguya??” kata Key saat menyadari ada yang mengintipnya. Dia menghampiri daun pintu dan melihat IU dengan tatapan penuh tanya. IU terbelalak, dan hanya berdiri mematung di depan pintu.

“Kau saudara Jiyon ajhumma yang akan bekerja disini kah?” tanya Key sambil mengelap keringat di wajah dan rambutnya dengan handuk kecil, “Cepat ambilkan aku minuman,” titahnya.

“Nona.. kenapa kau disini? Mari aku obati dulu lukamu,” dari belakang seorang wanita memanggil IU, kemudian memapahnya kelantai bawah. IU menuruti dan melihat sekilas kearah Key sebelum akhirnya dia pergi dari sana.


Dari info yang di dapat, keluarga Kim sedang membutuhkan seorang pelayan. Dua orang yang sebelumnya bekerja sudah mengundurkan diri karena kesombongan tuan muda bernama Kim Kibum. Dia selalu bertindak semena-mena dan tidak tahu aturan, tingkahnya seperti anak berandalan yang kejam. Hobinya berfoya-foya menghabiskan uang ayahnya. Kurangnya perhatiaan membuatnya menjadi orang yang seperti itu.

Tanpa pikir panjang, IU langsung berinisiatif untuk melamar pekerjaan, dengan bantuan Jiyon ajhumma akhirnya ia bisa bekerja dan tinggal disana. Hal diluar rencananya, sepertinya yang di Atas sedang mendukungnya, dengan begitu ia bisa lebih mudah untuk melancarkan aksinya.

Awal-awal bekerja IU selalu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Key, sikapnya yang arogan membuat IU semakin membencinya. Pantas saja kalau tidak ada orang yang betah bekerja disana. Sekarang bukan lagi Jonghyun yang jadi incaran balas dendamnya tapi semua keluarga Kim akan ia musnahkan untuk memuaskan hatinya. Target pertamanya adalah Key, tentunya IU akan menggunakan cara yang manis untuk bisa memperdaya dan memanfaatkannya.



Sudah hampir sebulan IU bekerja dikediaman keluarga Kim. Tingkah polah serta kebiasaan, bahkan jadwal rutinitasnya sudah bisa ia baca. Key yang seorang anak tunggal adalah kelemahan dari pria bejat bernama Kim Jonghyun.


“Kau akan kubuat tunduk Key!” pekik IU, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman sinis, “OK! Mari kita mulai,”


Setiap pagi IU bertugas membangunkan Key dan mengantarkan sarapan. Hari ini seperti biasa, Key masih tidur, tubuhnya ia sembunyikan dibalik selimut tebal.

“Key, bangun! Sudah waktunya kau pergi ke kampus.” IU dengan keras berusaha membangunkannya, selimutnya ia tarik dengan kasar. Seperti itulah cara IU membangunkannya setiap hari, kadang-kadang saat menarik selimut yang membungkus tubuhnya, Key suka ikut terjatuh. Tidak ada perlakuan lembut seperti seorang pelayan pada majikan pada umumnya. Susah ditebak, kadang IU kasar, kadang juga ia berlaku baik, membuat Key kebingungan atas sikapnya.

“Ya! Kenapa kau selalu mengganggu tidurku, berisik!”  Key berusaha menarik kembali selimutnya.

“Pali! Sudah waktunya KULIAH!!” teriak IU.

“Aisshh..” Key terpaksa bangun, matanya yang masih mengatuk menatap IU tajam, “Ya! Ini hari minggu, dasar bodoh!” makinya.

IU terdiam dan duduk di tepi ranjang dengan penuh penyesalan, “Aish.. kenapa jadi sering lupa.” tangannya memukul-mukul kepalanya, “Mianhae Key..”

“Kenapa kau sangat susah memanggilku tuan muda, hah?!” protes Key.

IU terkekeh, “Kalau kau sudah bisa menghasilkan uang sendiri, baru aku akan memanggilmu tuan muda.”

Key mendelik tajam kearah IU. kemudian pergi ke kamar mandi. IU masih disana, mencari sesuatu untuk mengorek semua tentang keluarga Kim.

“Kenapa kau masih disini? Apakah kau tidak tahu, kalau aku muak melihatmu?!” ujar Key setelah keluar dari kamar mandi.

“Aku tahu!”

“Terus?”

“Aku hanya ingin memastikan, kalau tuan mudaku ini memakan sarapannya.” sudut mata IU mendelik.

“Kau peduli padaku?”


“Ani, hanya sekedar menjalankan tugas yang diperintahkan oleh appamu.” jawaban IU sedikit membuat hati Key teriris. Baginya, tidak ada yang benar-benar memperhatikannnya. Setelah ibunya meninggal, dia merasa menjadi orang yang dibuang. Ayahnya, Jonghyun. terlalu sibuk mengelola perusahaan, sampai-sampai banyak menghabiskan waktu diluar daripada dirumahnya sendiri.

“Makanlah, apa perlu aku menyuapimu?” titah IU, diikuti dengan candaan.

“Boleh. Apa kau bisa menservisku dengan baik?” jawaban Key terdengar serius, IU tak gentar, dia malah sedikit membungkukan badannya dan merapatkan wajahnya depan Key, “Kau mau apa dariku?” ucapnya tak mau kalah.

Terlihat Key menelan air liurnya, pandangannya sedikit mengarah ke bawah, dimana disana terlihat dada IU dibalik kemejanya. Semua ini bagian dari rencana IU, ia sengaja membuka dua kancing bagian atas kemejanya saat Key di kamar mandi. IU akan membuat Key tergila-gila padanya, dan setelah itu ia akan mencampakannya. Benar-benar hal paling menyedihkan jika itu terjadi.

“Cepat makanlah,” titah IU sekali lagi, ia beranjak kemudian pergi dari kamar itu. Sementara Key masih syok atas apa yang baru dilihatnya.



IU POV

Tidak disangka, ternyata sangat susah untuk membuat seorang Kim Kibum jatuh cinta padaku. Sudah hampir dua minggu ini aku menggodanya, bahkan sikapku yang sering jutek padanya, aku perhalus. Yah.. aku tidak lagi membentak atau membantah apa yang diperintahkannya, semuanya kuturuti dengan baik hanya untuk menarik hatinya. Tapi ternyata aku gagal, ah bukan.. tapi  belum berhasil. Mungkin tidak ada dalam kamus hidupnya mencintai seorang pelayan, tapi aku akan berusaha untuk menciptakannya.

Pagi ini hanya ada aku dan Key dirumah, Tuan Jonghyun sudah pergi ke kantor, sedangkan Jiyon ahjumma belanja keperluan rumah ke pasar. Seperti biasa, hari ini Key bolos. Hanya satu, dua hari ia ke kampus, baginya dengan uang segalanya bisa diraih. Tinggal memberikan uang ke pihak kampus maka gelar sarjana pun akan ia dapatkan dengan mudah. Kerjaannya hanya bermalas-malasan, banyaknya uang membuatnya tidak mengenal kata berkerja.

Aku sedang memperhatikannya diatas balkon, dia sedang berenang dipagi yang dingin ini. Aku segera kebawah dan menghampirinya, tidak lupa membawa segelas susu hangat dan roti isi kesukaannya.
Aku duduk dipinggir kolam, dan membiarkan kedua kakiku tenggelam dalam air. Tak beberapa lama kepalanya menyembul dibawah kakiku, aku tersenyum manis sedangkan dia menatapku dengan angkuh, “Waeyo..?” tanyanya.

“Aniyo.. hanya mengantar susu hangat untukmu.” balasku dengan sedikit penekanan dikata susu. Dia menatap dalam padaku, dan tentunya kearah dada. Sepertinya pikiran kotornya kumat. Dia berdeham kemudian berpaling dariku.

“Cepat minumlah, aku harus langsung membasuh gelasnya supaya tidak memumpuk.” ucapku datar. Dia menuruti tanpa beranjak dari kolam renang. Sesudah Key memakan sarapannya, akupun pergi. Berjalan dipinggiran kolam dengan menenteng nampan yang berisi piring dan gelas kotor.

End IU POV



Key beranjak dari kolam, kemudian berjalan menuju meja dimana handuknya diletakkan.  Tak beberapa lama dia mendengar gebruyan air yang disertai dengan suara barang pecah. Key menoleh, dan mendapati seseorang terjatuh kedalam kolam. Bukannya menolong, dia malah tertawa terbahak-bahak melihat orang yang menurutnya menyebalkan itu tercebur dalam air.

“Sukuriiinnn..” ejek Key sambil terus tertawa. Beberapa menit kemudian senyum mengejek itu memudar ketika melihat tangan IU yang sepertinya melambai-lambai meminta pertolongan, dia tenggelam. Key masih diam mematung, menyangka bahwa pelayannya itu hanya berpura-pura. Setelah tubuh IU lama tidak muncul dipermukaan, baru dia berlari dan menceburkan diri untuk menyelamatkannya.

Key membaringkan IU dipinggir kolam, ditekan-tekan dadanya untuk mengelurkan air dalam tubuhnya, wajah Key terlihat panik dan juga merasa bersalah karena dia lambat mengeluarkan gadis itu dalam air. Tidak ada cara lain selain memberinya nafas buatan. Key terus menekan-nekan dada IU dan memberikan nafas dari mulutnya, secara otomatis bibir mereka pun bersentuhan.

“Uhuk!” IU terbatuk dan mengeluarkan banyak air dari mulutnya, wajahnya sedikit pucat kemudian ia memeluk Key dan menangis dalam pelukannya. Bisa terdengar detakan jantung Key tak beraturan, berdetak lebih kencang dari orang normal biasanya. IU menyeringai, merasa puas dengan hasil aktingnya, “Kau harus membayar mahal Key, karena telah menyentuh bibirku.” batinnya, kemudian dia melepas pelukannya dan menatap dalam pria dihadapannya, “Aku takut..” rengeknya dengan tangisan yang ia buat-buat.

“Tidak apa-apa, kau sudah selamat..” Key membelai halus rambut IU.

“Gomapta..” Iu kembali memeluk Key dan kembali berpura-pura pingsan.



Key POV

IU pingsan, mungkin tubuhnya sangat lemah karena terlalu lama dalam air. Aku memboyongnya ke kamarku, dan membaringkannya dikasur. Sialnya dirumah sedang tidak ada siapa-siapa jadi terpaksa aku yang harus mengurusnya. Awalnya aku tidak tahu harus berbuat apa, tubuhnya basah kuyup. Lekukan tubuhnya terlihat lebih jelas membuatku gugup. Ternyata, setelah dilihat dengan teliti dia sangat cantik. Tanpa sadar, aku tersenyum senang melihatnya. Apa mungkin, aku menyukainnya?

Aku menyelimuti tubuhnya dengan selimut, tapi percuma tubuhnya tetap menggigil karena bajunya yang basah. Aku mencoba untuk membuka bajunya, tanganku masih ragu-ragu untuk melapas kancing baju itu. IU tersadar, kemudian duduk dan langsung mendekap tubuhku.

“Sangat dingin..” ujarnya lirih, “Mohon selamatkan aku sekali lagi,” lanjutnya.

Aku syok dan hanya diam seperti patung saat dia mulai mempreteli kancing bajunya sendiri lalu melepaskannya, dia memelukku erat, sangat erat sampai tubuh kami saling bersentuhan. Bahkan aku bisa merasakan buah dadanya menempel didadaku, sangat hangat dan aku menyukainya. Dia membungkus tubuh kami dengan selimut, aku mencium sekilas dahinya sampai akhirnya dia tertidur dalam pelukanku.

End Key POV



IU menutup rapat-rapat matanya ketika Key membaringkan tubuhnya dikasur, dirasakannya Key membelai rambut dan wajahnya sekilas, setelah itu dia meninggalkan ruangan. IU membuka matanya dan tersenyum puas, “Hari yang dingin dan indah. Aku yakin, setelah ini kau akan selalu memikirkanku.”


5 Month Later

Seperti perkiraan IU, Key jatuh cinta padanya. Walaupun dia tidak menyatakan cintanya tapi IU bisa melihat dari perubahan tingkahnya. Bahkan Key menyuruhnya untuk memanggil dirinya dengan sebutan oppa, secara tidak langsung dia sudah menganggap IU sebagai kekasihnya. IU hanya menuruti, memanggil oppa bukan sesuatu yang canggung baginya dan berpura-pura menjadi kekasih Key adalah permainan yang sangat menyenangkan.



Jonghyun POV

Beberapa bulan ini banyak perubahan dalam diri anak sesayanganku, Key. Dia jadi rajin kuliah dan selalu mengerjakan tugasnya sendiri. Entah karena apa dia jadi berubah drastis seperti itu, dia juga jadi lebih ramah terhadap para pengurus rumah, terlebih pada IU. Apa mungkin, anakku,,?? Ah.. aku tepis jauh-jauh pikiran jelek itu. Tidak mungkin anakku menyukai seorang pelayan! Sungguh bukan levelnya.

End Jonghyun POV



Malam yang sepi ini, tidak disia-sia kan oleh Key. Ayahnya Jonghyun dipastikan tidak akan pulang. Jadi, dia menyuruh IU untuk ke kamarnya. Satu titah dari Key sudah cukup bisa membuat IU menghampirinya.

“Aish.. oppa! tidak salah jam segini kau minta segelas susu?” IU memonyongkan bibirnya saat menghampiri Key, segelas susu yang dibawanya ia letakkan diatas meja samping ranjang. Kemudian beranjak pergi, tapi Key berhasil menariknya hingga terduduk disamping ranjang. Kemudian mengalungkan lengan kanannya pada leher IU sementara tangan kirinya melilit erat diperut gadis itu.

“Oppa, lepaskan! Aku sudah ngantuk.” ucap IU sambil berusaha melepaskan diri.

“Sebentar saja,” Key menikmati aroma parfum disekitar leher IU, menghirupnya bahkan secara tidak sengaja Key sudah memcium dan menghisapnya. IU berbalik dan duduk dipangkuan Key,

“Dasar nakal!” ucapnya sambil mencubit gemas hidung pria dihadapannya itu. Kemudian meraih gelas dan menyuruh Key untuk meminum susu yang telah dibuatnya. Key menuruti, IU membelai wajah kekasihnya dan mematapnya dalam-dalam. Key bagai mendapat lampu hijau, ia langsung mencium bibir IU sekilas, IU membalasnya, bahkan ia dengan liar menelusuri tiap rongga dalam mulut Key hingga lidah mereka saling bertaut. Key semakin bergairah, dan tanpa mereka sadar. mereka tengah berguling-guling dikasur menikmati setiap ciuman yang mereka lakukan. Sekarang adalah posisi yang menguntungkan buat Key, dia sudah berada diatas tubuh IU. Nafas mereka memburu hebat, terlebih  IU yang merasa gelisah karena obat tidur berdosis tinggi yang dicampur dalam minuman Key belum juga bereaksi. Matanya membulat lebar saat tangan Key sudah berhasil membuka dua kancing bagian atas bajunya. IU mendorong Key dengan kuat, dan posisinya menjadi terbalik. IU langsung mencium bibir Key, berusaha untuk mengulur-ulur waktu. posisinya yang diatas memudahkannya untuk mengimpit tubuh Key hingga tidak bisa bergerak. Tak ada cara lain, selain Key menikmati tiap kecupan dan ciuman yang diberikan IU padanya. Matanya sekarang agak sedikit sayu, bahkan beberapa kali ia mengerjap supaya matanya tidak tertutup. Key merasakan kantuk yang luar biasa, tapi otot tangannya masih bisa dengan kuat menggulingkan IU kembali. Mereka saling menatap, dan IU pun tersenyum manis. Beberapa menit kemudian, senyuman manis itu berubah menjadi seringaian yang menakutkan ketika pertahanan Key ambruk, lebih tepatnya Key tertidur diatas tubuhnya. Dengan sigap IU langsung menyingkirkan Key dari tubuhnya.

“Tidak semudah itu, kau bisa menikmati tubuhku!” gumam IU, tatapannya begitu angkuh, merasa dirinya telah menang.

“Tapi, aku tidak akan membuatmu kecewa. Aku akan menciptakan seolah-olah kau berhasil menikmati tubuh indahku ini.” sudut bibir IU terangkat, seringaian yang khas dan menakutkan itu menghiasi wajah manis gadis itu. IU mulai melucuti pakaian Key satu persatu dan hanya menyisakan celana dalam. Begitu juga dengan dirinya, dilepaskannya baju serta celana yang membungkus tubuh mulusnya dan hanya menyisakan bra serta celana dalam saja. Kemudian ia tidur dalam pelukan Key dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut.


Pagi yang cerah, Key masih belum mau beranjak dari kasur padahal sudah dari tadi ia terbangun. Key masih belum percaya ketika mendapati seorang gadis tertidur dalam pelukannya. Kain halus dan hangat menyelimuti rapat tubuh mereka yang hanya mengenakan pakaian dalam, sementara pakaian luar mereka berserakan dilantai.

“Apa aku melakukannya?” tanya Key dalam hati. otaknya mencoba mengingat kembali kejadian semalam walaupun hanya sebagian yang dia ingat, tapi hal itu cukup bisa membuat Key tersenyum, lengkungan bibir indah itu mengembang bahagia. Disibaknya rambut yang menghalangi dahi gadis itu lalu mengecupnya lembut. Perlahan-lahan Key melepaskan tangan IU yang melilit dipinggangnya, kemudian membenarkan kepala gadis itu dan meletakkannya dibantal. Sekilas, memandangi wajah gadis itu sebelum akhirnya ia pergi kekamar mandi.



Jonghyun POV

Malam yang sangat indah dan penuh dengan gairah. Dengan alasan lembur, aku bisa bermain-main dengan wanita jalang di hotel. Aku masih seperti yang dulu, setelah kepergian istriku,  aku selalu mencari kupu-kupu malam untuk memuaskan nafsuku. Sialnya hari ini aku ketemu dengan wanita jalang yang tidak tahu diri, dia benar-benar telah menguras semua isi kantongku. Huh.. dasar pelacur!!

Pagi sekali aku sudah tiba dirumah, tidak baik jika aku tidak menampakkan wajah sama sekali pada anakku. Wajah yang sedikit kelalahan selalu aku pasang ketika pulang pagi seperti saat ini. Ini supaya anakku percaya atas kerja kerasku. Aku melewati kamar Key ketika akan keruangan pribadiku, pintu kamar yang sedikit terbuka itu, membuatku ingin menemuinya walaupun hanya sekedar menyapa. Seburuk-buruknya tingkahku diluar, aku akan menjadi ayah yang baik untuk anakku sendiri. Akan kulakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun prilakuku kadang terlalu overprotective.

End Jonghyun POV


Jonghyun awalnya hanya ingin sekedar menyapa, tapi saat ia memasuki kamar anaknya itu dan menemukan pakaian yang bergeletakan dilantai, membuatnya penasaran dan segera menghampiri ranjang. Terlihat seluruh tubuh yang tertidur itu terbungkus rapat oleh selimut, Jonghyun semakin mendekat karena ingin segera tahu siapa pemilik tubuh itu. Ia membungkukkan sedikit tubuhnya, sedangkan tangannya mencoba membuka selimut itu. Alangkah kagetnya saat ia mendapati wajah seorang gadis yang ternyata adalah IU, pelayannya. Matanya menatap geram, merah menyala penuh kebencian. Jonghyun langsung menarik selimut itu paksa, “Apa yang sedang kau lakukan disini?”

IU tak kalah syok, tangannya dan bibirnya bergetar hebat. Matanya terbelalak, dan hanya diam seribu bahasa tanpa bisa menjelaskannya. Wajah yang biasanya angkuh itu terlihat ketakutan. Otak yang biasanya digunakan untuk berbuat licik pun seolah tidak bisa berkerja. Semua ini terlalu mendadak sampai dia tidak mempersiapkan segala kemungkinannya. Jonghyun yang melihat keadaan IU yang tidak mengenakan pakaian itu pun langsung membabi buta, dipikirnya IU telah menggoda anaknya untuk kepentingan uang. Jonghyun menyeret pelayannya itu keluar tanpa membiarkannya mengenakan baju terlebih dahulu, sabuk yang ia pakai menjadi senjata untuk menyiksanya, tanpa rasa kasihan sedikitpun ia terus melontarkan sabuk itu ketubuh IU, seperti sedang memecut binatang yang tidak mau menjalankan perintahnya. Saat ini terlihat jelas iblisnya seseorang bernama Kim Jonghyun, sampai para pelayan lain yang melihat kejadian itupun hanya bergidik ketakutan, tidak mempu menolong gadis yang sekarang diseluruh tubuhnya penuh dengan bekas luka warna merah darah itu.

Sementara ditempat lain, Key masih menikmati kucuran demi kucuran air yang menerpa wajah serta tubuhnya. Derasnya air yang mengalir, membuat suasana bising dan tidak mampu mendengar keadaan diluar. Key masih terlampau bahagia atas sesuatu yang baru dialaminya, berbagai pikiran untuk hidup bersama IU pun terlintas dibenakknya, sangat indah. Key rela melakukan apapun untuk bisa hidup bersama gadis itu walaupun harus berhadapan dengan ayahnya.


IU menatap nanar orang yang telah mengusirnya, rasanya ingin dia bunuh majikannya itu. Airmata yang sedari tadi ia tahan, menetes begitu saja saat ia mengedipkan matanya. Perih yang menjalar diseluruh tubuhnya tidak ia hiraukan. IU hanya meringkuk, mencoba menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

“Pergi kau, dasar pelacur!!” maki Jonghyun dengan nada yang tinggi.

IU menatap tajam, mencoba menutupi rasa takutnya dan malah balik menantang, “Kau harus membayar mahal atas perlakuanmu ini Jonghyun~ssi?!”

Jonghyun yang mendengar ancaman IU itu kembali tersulut, tangannya sudah siap ia layangkan kewajah mulus gadis itu.

“HENTIKAN!!” sebuah teriakan terdengar dari belakang, “Aboji sudah keterlaluan!” lanjut pria itu yang ternyata adalah anaknya Jonghyun. Key langsung memeluk IU dan membalut tubuh gadis itu dengan kemeja yang dipakainya. Kemudian membawanya pergi menjauh dari rumah itu.



Disebuah gudang tua, yah hanya ditempat seperti itulah tempat yang aman untuk melarikan diri. Key pikir,  ayahnya tidak mungkin bisa menjamah tempat yang sangat berdebu ini.
Key dengan telaten mengobati tiap inci luka yang ada ditubuh IU, antiseptik yang ia oleskan, sepertinya akan membuat luka itu semakin perih tapi IU tidak bergeming, gadis itu seolah mati rasa, tatapannya kosong menatap entah kemana. Tidak ada sedikit katapun terlontar dari mulutnya, hanya memendam semua amarahnya dalam hatinya. Sangat sakit, bahkan saat amarah itu tidak bisa dikeluarkan, rasanya seperti nyawa ini akan terlepas dari kerongkongan. Tubuh bagian bawah sangat kaku dan dingin, tidak mau bergerak sama sekali.

“Apa dimata keluargamu, semua wanita miskin itu adalah wanita jalang? Hah?!” IU bergumam, kata-katanya  itu sangat tajam menusuk hati Key.

“Mianhae.. joungmal mianhae..” ucap Key sambil membelai wajah gadis dihadapannya itu, sementara tangan yang satunya menggenggam erat telapak tangan gadis itu. Kemudian Key mencium punggung tangan IU, tapi dia sama sekali tidak bereaksi, bahkan saat Key mengecup bibirnya sekalipun, tatapannya tetap kosong dan hanya air mata yang bicara, mengalir begitu saja disudut matanya yang indah. Saat Key akan menghapus air mata itu, tiba-tiba tangan IU menepisnya, dan menatap Key dengan nanar, “Pergilah yang jauh, maka aku akan mengampunimu.” ucapnya lirih.

Key malah memeluknya dengan erat dan menghiraukan perkataan gadis itu, bisa juga itu adalah sebuah peringatan terakhir dari IU. Key sekarang menangis, merasa bersalah dan kasihan terhadap kekasihnya itu.

 “SHIRO!! Atau aku akan MEMBUNUHMU!!” IU mendorong tubuh Key hingga dia duduk tersungkur.

“BUNUHLAH!! Jika itu bisa menebus kesalahan appaku!” Key memegang kedua bahu IU mencoba untuk menenangkannya, tapi gadis itu malah berontak, tangannya dengan keras memukul-mukul tubuh Key, kukunya yang panjang membuat guratan-guratan luka pada tubuh Key yang hanya menggunakan kaos dalam. Kadang IU menampar Key sekenanya, luapan amarah benar-benar ia tumpahkan pada kekasihnya itu.
Sebuah tamparan balasan membuat IU terjatuh, bukan dari tangan Key tapi dari tangan Jonghyun yang datang secara tiba-tiba. Jonghyun tidak mungkin tinggal diam saat anak kesayangannya itu terluka, sekali lagi pria itu kalap dan menyerang IU bertubi-tubi tanpa melihat orang yang disiksanya itu adalah seorang gadis lemah. Key mencoba menahan ayahnya, tapi kekuatan otot Jonghyun jauh lebih besar darinya. Jonghyun sudah siap-siap membanting kursi tua kearah tubuh IU yang sudah tak berdaya.

BRUUKK!!


Sangat keras, tapi sayangnya pukulan itu mengenai tubuh Key, ia sengaja mengorbankan tubuhnya untuk melindungi gadis yang dicintainya itu. Key merintih kesakitan, kepalanya mengeluarkan banyak darah membuat Jonghyun dan IU terbelalak syok melihatnya. Sepertinya sebagian dari kaki kursi tua itu mengenai bagian kepala Key. Darah bercucuran, bau anyir yang menyengat hidungpun menyebar disekitar mereka. Jonghyun langsung mendekap anaknya itu, kekuatan yang tadi begitu besar seolah melemah saat melihat anaknya terkapar tak berdaya karna ulahnya. Tapi tidak dengan IU, gadis itu semakin geram pada pria yang telah membuat hidupnya sengsara itu, kekuatan iblisnya muncul ketika mengingat prilaku jahat Jonghyun pada keluarganya. Dengan cepat ia meraih botol yang ada didekatnya lalu membanting botol itu tepat dikepala Jonghyun, pria itu langsung  terkapar, bahkan pecahan dari botol itu menancab di pelipisnya. Pukulan keras itu pun membuat darah muncrat kemana-mana bahkan mengenai wajah IU. Gadis itu langsung menduduki badan Jonghyun, mengunci tubuhnya supaya tidak bergerak.

“Kau harus mati! Kau harus membayar semua kesedihan yang aku alami.” ucapnya lirih tapi terdengar sangat menakutkan bagi Jonghyun. IU menangis, tapi beberapa menit kemudian ia tertawa puas. Sudut bibirnya membentuk sebuah seringaian kemenangan. Kali ini Jonghyun yang ketakutan, gadis yang menurutnya lemah itu ternyata sangat sadis, bahkan dia dengan tega menyayat dada Jonghyun dengan pecahan botol yang runcing. Tanpa rasa ngeri, IU membuat sayatan berbentuk bulat seolah sedang membuat penanda untuk busur yang akan dilepaskannya. lingkaran itu berada tepat diatas jantung, dan alat yang digunakan untuk menembus jantung itu bukan sebuah busur tapi sebuah botol yang bagian bawahnya sangat runcing. Tangisan IU semakin deras, bukan karena ia kasihan pada Jonghyun tapi sengaja ia buat supaya air matanya itu jatuh mengenai sayatan yg ia buat, hal itu pasti akan sangat perih bagi Jonghyun.

“Perih bukan? Itu juga yang aku rasakan saat ommaku meninggal. Aku menjadi anak sebatang kara yang miskin, dan semua itu karna ulahmu.” kata IU, Jonghyun yang mendengarnya tanpak tidak mengerti.

“Kau masih ingat dengan Lee JiSun??” Jonghyun terbelalak saat IU menyebut mantan istrinya itu. Wanita yang telah ditinggalkannya gara-gara ia ingin menikahi wanita kaya.

“Kau..??” ucapan Jonghyun tertahan, karna IU langsung memotongnya, “Dia meninggal karena despresi ditinggal olehmu,”

Jonghyun merapatkan kedua tangannya seolah memohon maaf. Tapi IU mengacuhkannya.

“Naega Lee JiEun!” kata IU kemudian ia berteriak “Kau harus MATI untuk membayar semuanya!!”

IU mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi kemudian menghentakannya kebawah.

BLESS!!


 
Fin.

Note : Huhu sebenernya aku ga terlalu puas dengan FF ini, alurna kecepetan. Harusnya aku bikin Chapter, tapi berhubung harus dibuat oneshoot jadilah seperti ini hasilnya hehe.. mian buat yang request castnya aku buat jelek fufu..
Endingnya sengaja aku buat gantung supaya ntar kalo si ilham datang padaku aku bisa bikin sequelnya hehe..

Ditunggu saran dan kritiknya supaya FF ku bisa lebih baik lagi. Thanks U all #muach