Author : Ulie Aya’aya Wae
Title : I Hate Namja
Genre : Angst, Romance
Cast :
Beom
Choi Minho
Kyuhyun & Kang Hyori ( Ortu Beom)
Kim Jae
Pagi hari di apartment Minho
Sinar matahari yang tembus melalui jendela membuat Boem terbangun. Matanya sembab hingga susah untuk dibuka lebar. Di perhatikannya sekeliling yang tampak berbeda dari biasanya, dinding bercat sky blue membuat suasana ruangan itu terasa adem dan damai
“Dimana aku..??” gumamnya
*TREENG!!
Beom langsung menghampiri sumber suara itu. Suara benda yang terjatuh itu membawa langkah Beom menuju dapur. Jalannya sedikit pincang akibat rasa sakit di telapak kakinya ditambah tubuh yang terasa pegal di sana sini. Terlihat Minho sedang sibuk dengan masakannya. Beom memperhatikan sambil bersandar diantara penghalang pintu dan melipat kedua tangannya di dada layaknya seorang majikan yang mengawasi bawahannya hehe..
“Morning..” sapa Minho dengan senyuman manisnya. Beom membalas nya dengan senyuman yang agak di paksakan
“Apa nasi gorengku membuatmu terbangun??” ujar Minho sambil menata masakannya itu di meja makan.
“Berisik!!” keluh Beom sambil melirik ke peralatan masak
“Aku sengaja menjatuhkan nya supaya kau terbangun!” Minho terkekeh
“Ayo sarapan..” ajaknya.
Beom langsung duduk dan menyantap nasi goreng itu tanpa merasa sungkan. Suapan demi suapan berhasil masuk dengan cepat. Perut nya terasa perih karena tidak di isi dari kemarin. Minho hanya melongo melihatnya.
“Pelan-pelanlah nanti tersedak!” Minho menyodorkan air minum
“Nasi gorengmu ENAK! Kenapa tidak jualan saja??” candaan Beom membuat Minho tertawa kecil. Kekhawatirannya sedikit berkurang karna mood Beom sudah kembali normal, bukan lagi Beom yang putus asa dan kacau seperti kemarin.
Setelah sarapan Beom duduk di sofa sedangkan Minho mengambil kotak obat
“Angkatlah kakimu..!” Minho duduk di samping Beom
“Eh…??” Beom mendongak
“Kalau ga di obati nanti bisa infeksi!!” Minho mengangkat paksa kedua kaki Beom kemudian diletakkan dipangkuannya. Beom jadi duduk menyamping sedangkan Minho duduknya sedikit bergeser. Minho mengoleskan obat anti septik pada luka di telapak kaki Beom, terlihat kulit-kulit ari nya mengelupas dan goresan luka-luka kecil di seluruh kakinya.
“Aww..” Beom meringis kesakitan. Minho mendongak lalu mengoleskan anti septik itu sambil meniup pelan lukanya
“Sekarang sikutmu… lipatlah kemejannya!!” tambahnya. Beom melipat lengan kemeja panjangnya. Lipatannya terhenti saat Beom menyadari sesuatu yang aneh
“Heh..? bajuku..??” Beom kontan melipat kakinya yang terlentang serta melipat kedua tangannya di dada berbentuk hurup X saat menyadari bajunya berbeda dari yang kemarin di kenakannya
Flashback
Minho POV..
Aku harap Beom bisa beristirahat di rumahnya. Kejadian hari ini benar-benar membuatnya tertekan. Hari sudah terlalu malam jadi aku mengantarkannya pulang lalu memapahnya masuk kedalam rumah. Tatapan cemas dari Ny.Hyori sangat terlihat jelas tap[ berbanding terbalik dengan tatapan Tn.Kyuhyun yang tampak kecewa dan penuh amarah. Tanpa di sangka Tn.Kyuhyun menampar Beom dengan sangat keras sehingga membuatnya langsung kabur keluar. Aku juga terkena imbasnya,
*BUUGK!!
Satu pukulan Tn.Kyuhyun mendarat di pipiku, untungnya pukulan itu sedikit meleset karna aku mengelak jadi tidak membuatku terluka. Dia mengira Beom meninggalkan pernikahannya karena ingin hidup bersamaku. “Hehe.. lucu sekali! Seandainya itu benar, aku sangat senang sekali karna itulah harapanku, bahwa Beom mencintaiku!!”
Aku langsung menyusul Beom setelah menjelaskan secara singkat kejadian sebenarnya pada mereka (Ortu Beom). Aku melihat Beom berlari tanpa memperdulikan lalu lalang kendaraan yang ramai. Aku terus mengejarnya, aku sangat kaget saat salah satu mobil hampir menabrak Beom. Aku menghampirinya, mendekapnya kemudian membawanya kepinggir jalan. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya hingga membuat kami basah kuyup. Aku hendak mengantarkan Beom kembali kerumahnya, tapi dia menolak lalu akupun membawa Beom ke apartment ku . sesampainya di apartment, dia langsung terlelap. Aku menghubungi Kimjae yang tinggal di gedung yang sama dengan apartment ku dan menyuruhnya untuk menggantikan pakaian Beom. Hari ini benar-benar sangat melelahkan, aku merebahkan tubuhku di sofa sampai akhirnya terlelap dan merelakan kasur empukku hanya untuk Beom seorang.
End POV
“Si..si..siapa yang menggantikan bajuku??” ucap Beom gagap
“Menurutmu..??” Minho mendelik tajam
“Apa kau juga lupa kalau kita melakukan ‘itu’ semalam??” tambahnya sambil tersenyum nakal dan mengedipkan satu matanya *Wink
“MWO..? A.k.u.. d.a.n.. k.a.u..??” Beom terlihat shock dan wajahnya berubah menjadi pucat.
Sejenak mereka terdiam, Beom mencoba mencari kebenaran di mata Minho sedangkan Minho menatap Beom dengan pandangan yang serius.
“HAHAHAHA…” tiba-tiba keheningan itu pun pecah, Minho tertawa terbahak bahak sambil memegang perut nya.
“YA!!” bentak Beom saat menyadari dirinya di bohongi. Beom memukul-mukul tubuh Minho.
“AWW.. ampun.. ampun..!” rengek Minho tapi Beom tidak menggubrisnya, dia terus memukul Minho dengan murka. Tiba-tiba Minho tidak sengaja mendorong keras kedua bahu Beom sehingga tubuhnya jadi tersungkur ke tepi sofa. Posisi Beom jadi terjebak diantara kedua lengan Minho. Tubuhnya tidak bisa di gerakan karna tubuh Minho hampir merapat padanya. Minho tertawa kecil karna berhasil membuat Beom berhenti memukulnya sedangkan Beom soak karna Minho hampir menindih tubuhnya. Pandangan mereka saling membaur, jantungnya mendadak berdetak kencang. Sejenak mereka terdiam dalam posisi seperti itu, Minho menatap Beom dengan tajam.
“Seandainya tadi malam aku melakukan ‘itu’.. apa kau bersedia menikah denganku??” ucapnya pelan
*Glek… Beom menelan ludah, tubuhnya menjadi panas dan pipinya memerah seperti udang rebus.
*TING…TONG…
Suara bel membuyarkan mereka. Minho tersenyum manis dan mengacak-acak rambut Beom kemudian beranjak dari sofa menuju pintu. Seorang yoeja bernama Kimjae datang dengan membawa paper bag. Dia hanya melangkah 2 kali,melirik ke arah Beom lalu tersenyum padanya. Beom hanya mengangguk sebagai sapaan.
“Agasshi.. aku lihat di tubuhmu banyak sekali luka.. kalau perlu ke dokter lah!!” usul Kimjae
“Ne.. kamsahamnida..”
“Tidak perlu.. Beom hanya butuh DOKTER MINHO!!” sambung Minho sambil menunjuk diri nya sendiri sambil terkekeh. Beom melotot ke arahnya sementara Kimjae hanya tersenyum simpul.
“Oppa.. aku harus kerja!” ucapnya sambil menyerahkan paper bag berisi baju pengantin Beom pada Minho
“Agasshi cepat sembuh! Annyeong..” tambah Kimjae berpamitan. Beom hanya mengangguk.
“Fiuuhh..” Beom mendesah pelan sambil mengusap dadanya
“WAE..? apa kau KECEWA karna bukan aku yang melucuti bajumu? Hahaha..” ejek Minho sambil melangkah menghampiri Beom
“YA.. MINHO-SSI!!” bentak Beom sambil melepar bantal sofa ke wajah Minho. Merekapun lalu tertawa dan bercanda seperti biasanya
3 Bulan kemudian
Beom Diary..
Semilir angin membelai wajahku dengan lembut dan membuat rambutku seolah menari-nari di sore yang cerah itu. Perasaan yang benar-benar menyenangkan, pernikahan yang gagal tidak membuatku terpuruk selamanya. Masih ada cinta yang datang untukku, cinta yang tanpa di sangka sangat besar dan tulus. Cinta dari teman terbaikku, CHOI MINHO!
Senyuman manis tersungging di bibir Minho saat melihat Beom dari kejauhan. Tangannya dilambaikan seolah memanggil Beom untuk mendekat.
“Gimana..??” tanya Minho saat Beom tiba di hadapannya.
“Di tolak!!” keluh Beom yang langsung masuk ke dalam mobil. Minho ikut mengikutinya.
“Coba ku baca..” Minho mengambil map berisi lembaran kertas yang di genggam Beom tapi dia merebutnya kembali.
“Andwee.. kau boleh baca! kalau INI..?” Beom mengacungkan lembaran-lembaran kertas itu “Sudah menjadi sebuah novel!” tambahnya.
“Aiisshh.. siapa tahu aku bisa bantu dan mengoreksi kekurangannya!” ucap Minho menyarankan tapi itu malah membuat Beom cemberut dan tambah kesal.
Beom POV..
Lagi-lagi aku meminta Minho menjemputku. Dia tersenyum manis dan melambaikan tangannya padaku saat aku keluar dari kantor penerbit. Dia bertanya tentang hasil nya tapi karena kesal aku hanya menjawabnya singkat lalu masuk kedalam mobil. Minho mencoba merebut dan membaca naskah novelku, tapi aku tidak membiarkannya. Huh.. bagaimana aku bisa membiarkan Minho membaca naskahku yang semua isi nya bercerita tentang kehidupannku bersama nya. Pasti dia bakal tinggi hati kalau sampai tahu aku menyukainya dari dulu, tepatnya setahun yang lalu saat aku masih bersama
Kevin.
END POV..
Beom sekarang menjadi seorang penulis. Kegemarannya menulis diary membuat dia jadi lebih kreatif dan mulai menulis sebuah cerita. Cerpen dan cerbung merupakan hasil karya nya yang slalu dia kirim ke sebuah majalah untuk di terbitkan. Tidak terlalu sulit untuknya menulis sebuah cerpen, karna hampir semua cerita yang dia angkat adalah pengalaman nyata yang pernah dia dan teman-teman nya alami. Beom tipikal orang pemerhati, dia lebih senang diam dan mengamati orang-orang daripada berbicara yang tidak penting. Obsesi Beom sekarang adalah membuat novel, walaupun sering di tolak penerbit tapi dia tetap berusaha mencapai itu semua.
2 bulan terakhir hubungan Beom dan Minho semakin dekat. Minho sudah menjadi supir pribadi yang slalu mengantar dan menjemput Beom disaat dia ada keperluan. Minho bahkan memberikan kode apartment nya supaya Beom bisa dengan leluasa bolak balik ke apartment nya. Beom memerlukan tempat yang tenang untuk menulis, dan pilihan nya jatuh pada apartment Minho sebagai tempat ideal nya. Tidak ada komitmen hubungan diantara mereka, hanya saling berbagi dan mengisi kekurangan masing-masing, tentu nya perasaan saling mencintai dan menyanyangi yang semakin tumbuh besar di antara mereka sekarang. dan sejak kedekatan itu Beom memanggil Minho dengan sebutan OPPA.
Setelah dari kantor penerbit Minho langsung mengantarkan Beom ke sebuah cafe yang berada di salah satu mall. Di sana sudah ada Kang Hyori yang sedang duduk sendirian. Mereka sudah janjian untuk makan siang karena hari ini adalah hari pernikahan orang tua Beom yang ke25 tahun. Beom sengaja merencanakan makan siang ini untuk memberikan kejutan pada orang tua nya.
“Annyeong…” sapa Minho pada omma nya Beom, Kang Hyori. Hyori hanya mengangguk
“Omma.. mana appa??” tanya Beom saat hendak duduk.
“Emh.. appa mu ada keperluan mendadak jadi tidak bisa datang!” jawab Hyori dengan raut muka yang sedikit kecewa
“Ayo kita pesan saja.. omma sudah lapar!” tambahnya sambil melambaikan tangan kearah pelayan
“Yaaahhh…padahal ini kan untuk perayaan pernikahan omma dan appa” Beom mendesah pelan.
“Wae..?” Hyori mendelik
“Aniyo..” Beom mengelak lalu mengalihkan pembicaraan.
Makan siang itu dijadikan kesempatan untuk Hyori bertanya tentang hubungan Beom dan Minho kedepannya. Hyori slalu ingin bukti keseriusan Minho terhadap anaknya itu, Hyori ingin melihat Beom cepat menikah dan memberinya seorang cucu. Tapi Beom tetap pada pendirian nya bahwa dia dan Minho hanya sekedar teman dekat, dan jawabannya itu slalu membuat Minho kecewa.
Setelah makan siang selesai Minho langsung menuju parkiran untuk mengambil mobil sedangkan Beom dan Hyori menunggu di pintu depan mall. Lumayan lama mereka menunggu, hilir mudik orang-orang menjadi pemandangan tersendiri untuk mereka. Sesekali Beom berbisik pada Hyori tentang orang-orang yang di lihat nya.
“Omma.. lihatlah yoeja berbaju merah itu” Beom mendekatkan suaranya ke kuping Hyori sambil melirik ke yoeja yang berdiri kira-kira dua meter di samping ommanya.
“Wae..?” jawab Hyori sedikit berbisik
“Pacar nya om-om, botak lagi hehe..” ucap Beom saat melihat yoeja itu dicium oleh namja yang umurnya sepantaran dengan appa nya. Beom segera mengalihkan pandangannya ke depan saat yoeja itu mendongak kearah nya.
“Ssstt… yoeja itu berjalan kearah kita!!” Hyori mencubit lengan Beom. Beom melotot dan membuka mulutnya seraya berkata “Aw..”
“EHEM..” yoeja itu berdeham dan menatap sinis saat ber pas-pasan dengan Beom, sementara Beom pura-pura so sibuk berbincang dengan omma nya. Kemudian setelah yoeja dan pasangannya itu berlalu Beom hanya terkekeh geli. Beom masih melihat ke samping kanan dan memperhatikan pasangan beda usia itu.
“Sayang! cantik-cantik ko mau sama OM-OM!” gumam Beom dalam hati. Tiba-tiba matanya beralih pada seorang namja separuh baya yang hendak masuk ke mall lewat pintu samping. Beom serasa mengenal namja itu, dia menyipitkan mata nya untuk memperjelas pandangannya yang sedikit kabur.
*Tiiiiiddddd….
Suara klakson membuyarkan pandangan Beom. Minho melambaikan tangan di dalam mobil itu.
“Kaja..” ajak Hyori. Beom menghampiri mobil Minho sambil sesekali menengok ke belakang
“Beom-ah.. masuklah!!” ajak Minho
“Waeyo..??” sambung Hyori yang merasa aneh dengan tingkah anak nya itu
“Oppa.. tolong antar dulu omma, aku masih ada perlu!” ucapnya tiba-tiba
“Heh..? Wae..?” Minho dan Hyori saling melirik heran
“Gwenchana omma.. cuma ada sesuatu yang harus aku beli!” Beom memegang bahu Hyori dan melirik tajam kearah Minho seolah memohon untuk menuruti perintah nya.
“Nanti telepon yah!” tegas Minho
“Ye.. oppa!” Beom langsung berlari ke dalam mall setelah mobil Minho melaju.
Beom mempertajam penglihatannya ke sekeliling mall. Memasuki tiap toko untuk mencari namja separuh baya yang mengenakan kemeja putih berpolet biru tadi. Beom berdiri dan terdiam di tengah-tengah, matanya di fokus kan melihat orang-orang sekaliling, di depan, belakang, samping kiri, samping kanan, mata nya terus menjelajahi tiap sudut mall.
“Apa aku salah lihat..?” gumam Beom dalam hati. Napas nya mendesah pelan lalu tertunduk. Dilangkah kan kaki nya perlahan dan terhenti saat melihat sepasang kaki yang menghalangi jalannya. Beom mendongak dan melihat orang yang sekarang berdiri di hadapannya.
“Kau..??” orang itu mengarahkan telunjuk nya tepat di depan hidung Beom.
“Mianhae..” Beom sekilas menatap orang itu lalu tanpa sengaja pandangannya mengarah ke lantai 2 dan menemukan sosok yang dari tadi di cari nya. Beom langsung berlari dan menaiki lift tanpa menghiraukan panggilan orang itu yg merasa mengenalinya. Beom terus membuntuti namja separu baya itu sampai ke food court dan saat terlihat wajah nya dengan jelas, dia baru yakin kalau namja itu benar-benar appa nya sendiri, Cho Kyuhyun. Beom langsung mendekati appa nya, tiba-tiba matanya terbelalak dan langkahnya terhenti seketika.
“Mworago..?? A.P.P.A..?!”
*Continue…
Please Kritik & Sarannya Reader!!
Ya ampuuuuun kok Kyu-kyu tega bget kyk gt ..
BalasHapus:(
Huft ..
Huhu.. emang Kyu kudu di tampar #plak
BalasHapusLanjut bacanya yah Chingu dah lengkep ko chapternya.
thanks udah baca n berkunjung ke blogku ^^