Jumat, 28 Januari 2011

FF/There is a Love Every where/Romance/Kim Kibum/Part 3



Author : Ulie Aya’aya Wae *Beom
Genre   : Romance sad (?)


Cast
Park Liebeom (Beom)
Kibum
Donghae
Minho ( kerabat kel yesung ) *single parent
Onya (anak Minho)



Beom POV
Aku langsung berlari ke parkiran untuk mengambil mobilku tanpa menghiraukan panggilan Henry “Noona…mau pergi kemana??” panggilnya yang lambat laun suara itu sudah tak terdengar lagi. aku langsung menancap gas mobilku ke alamat yang di sms kan Hangeng. entahlah nama daerah itu apa! Pedesaan di luar kota Seoul yang masih asri alamnya. aku sudah hapal benar alamat itu karena aku pernah mengunjungi rumah Minho ajhussi sebelumnya yang tak lain masih kerabatnya Donghae oppa.
End POV


Liebeom sampai di depan rumah itu setelah menempuh perjalanan selama 2 jam dari kota Seoul. Rumah itu masih percis seperti 1 tahun kebelakang, tidak banyak berubah. Rumah sederhana dengan gaya minimalis, di depannya ada halaman luas yang penuh dengan tanaman bunga mawar. sangat indah beda dengan dulu di mana bunga-bunga nya masih belum tumbuh tapi sekarang bunganya mekar merekah dan berwarna-warni. “indah sekali” guman Beom. Lalu Beom menghampiri pintu dan hendak mengetuknya tapi yoeja di dalam rumah itu keburu membukanya yang sudah dari tadi menyadari kehadiran Beom.
“Onni…Bogoshipo” sapanya yang langsung memeluk Beom
“Na do bogoshipo..” balas Beom yang langsung melepaskan pelukannya
“Mana ajhussi??” tambahnya basa basi.
“Owh.. appa sedang keluar” jawab Onya sambil mempersilahkan Beom masuk ke rumahnya. Tidak ada siapa-siapa disana selain Onya bahkan Kibum pun tidak kelihatan.
“Onni…duduklah, aku akan mengambil minum dulu untukmu!” tambahnya. setengah jam sudah mereka berbincang.
“Onni.. kau kesini karna Kibum oppa kan?” tanya Onya tiba-tiba. Beom hanya menganggukan kepalanya.
“Onni.. sebenarnya apa yang terjadi dengan Kibum oppa?”
“He..??” Beom hanya diam karna tidak mengerti maksud yang di tanyakan Onya.
“Aku kemarin melihat Kibum oppa berbincang serius dengan appa, dan aku lihat ekspresi wajahnya sangat sedih!”
“Onni.. apa kau bertengkar dengannya? Maka dari itu kau kesini?” tambah Onya asal.
“Anni…” jawab Beom singkat
“Terus…apa yang terjadi dengannya yah??” tanya Onya penasaran dan berhasil membuat hati Beom semakin penasaran dengan sesuatu yang terjadi pada Kibum. Onya memberitahunya kalau Kibum sedang ke danau yang tidak jauh dari rumahnya, lalu Beompun memutuskan untuk menyusul Kibum.
Beom menemukan sosok yang di carinya sedang duduk dekat pohon yang rimbun di pinggir danau. Kibum melempar-lempar batu ke danau dan batu itu memantul beberapa kali di air sampai ahirnya tenggelam. Beom menghampiri namja berkaos putih plus topi yang senada dengan baju yang di pakainya dan celana jean selutut yang memperlihatkan bulu-bulu halus disekitar kakinya. Liebeom memegang pundak Kibum lalu diapun menoleh ke yeoja yang ada di belakangnya itu.
“Bagaimana kau tau aku di sini??” tanya Kibum
“Hangeng oppa yang memberitahuku!”
“Terus.. danau ini bagaimana kau bisa tahu?” Beom tersenyum lalu duduk di samping Kibum.
“Aku pernah kesini dengan Donghae oppa!”
“Jeongmal..??”
“Ne.. aku dulu pergi kesana” Beom menunjuk pulau kecil di tengah danau. Kibum berdiri melihat kearah pulau tersebut.
“Pasti kau banyak kenangan dengan Donghae hyung di danau ini, benar kan??” tanya Kibum penasaran. Beom hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan namja itu
“Beom.. maukah kau membuat kenangan bersamaku sekarang?”
“Hah..!Mwo??”
“Ikut lah denganku!” Kibum meraih tangan Beom dan mengepal telapak tangannya berjalan menuju sampan yang berada di pinggir danau. Mereka naik kesampan itu lalu mengayuhnya dan berhenti di tengah-tengah danau.
“Lihatlah Beom, indah kan di sini??” Beom memperhatikan pemandangan sekelilingnya yang hanya ada hamparan air dan tebing-tebing tinggi.
“Beom.. teriaklah maka suaramu akan menggema!” ujar Kibum
“Oh yah??” Beom penasaran lalu mencobanya. Beom mengambil ancang-ancang untuk berteriak, kedua telapak tangannya di tempelkan  di pinggiran mulut membentuk kerucut.
“KIM KIBUM BABOO…bo…bo…bo…”
“YA!! Kenapa kau berteriak begitu?” protes Kibum
“Kau juga pernah bilang aku babo waktu di pulau Jeju, jadi sekarang kita impas!” jawab Beom sambil tertawa puas hahaha… sementara Kibum hanya tersenyum memperhatikan ekspresi Beom yang tampak bahagia.
“Beom.. apa kau ingin tahu kenapa aku tidak pernah memanggilmu noona?” ujar Kibum
“Aku tau! Karna kau adalah namja yang tidak sopan!” jawabnya asal. Kibum tersenyum dan mengacak-acak rambut yoeja itu
“Dengarlah baik-baik, kau akan tau alas an nya” Kibum berdiri.. menarik nafasnya dan bersiap-siap berteriak.. membentukan dua telapak tangannya seperti kerucut.
“BEOM…Beom…Beom…Beom…”
“SARANGHAEYO…Haeyo…yo…yo…yo…”
Beom shock mendengarnya, sementara itu Kibum kembali duduk lalu berbisik “itulah alasannya coz sejak dulu aku sudah menyukaimu”
“Jauh sebelum kau mengenal donghae hyung” tegasnya.


Flash back 8 tahun yang lalu,
Kibum POV
Aku melihat yoeja berseragam sekolah itu berlari mengejar bis, mungkin karena terlambat, napasnya terengah-engah setelah berhasil masuk ke bis yang aku tumpangi sekarang. Dia langsung menuju ke depan mencari bangku kosong tanpa menghiraukan aku yang tengah kesakitan karena kaki ku tidak sengaja terinjak olehnya, dia cuek karena tidak menyadari hal itu. setelah bis itu berhenti aku langsung berdiri dan hendak turun
*BRUK… lagi-lagi yoea itu berlari dan menabrak ku, dia cuma berkata “Sorry” lalu berlari menuju gerbang sekolah yang hendak tertutup tanpa menghiraukan ku “Huh..dasar cereboh!!” makiku. Larinya secepat kilat, jadi saat aku akan memberikan barangnya yang jatuh dia sudah tak terlihat lagi di pandanganku. aku lalu mengambil sapu tngannya yang tadi terjatuh saat dia menabrakku. sapu tangan putih polos dengan rajutan benang berwarna merah di salah satu ujung sudutnya bertuliskan “BEOM’.
END POV…


“Hah..apa maksudmu? kau menyukaiku jauh sebelum aku kenal Donghae oppa?” Beom mengeritkan dahinya
“Kau ingat kapan pertama kali kita bertemu?” tanya Kibum
“Emh..??” Beom berpikir sejenak “Malam itu, Yup!! Malam itu waktu pertama kalinya aku dinner di rumah mu” jawabnya pasti
“Salah!!” tegas Kibum
“Kita pertama kali bertemu di bis!!” tambahnya
“Hah? di bis??”
“Yup.. saat kau masih berseragam shinwa! Saat itu aku melihatmu mengejar bis dan saat kau berhasil masuk kau malah menginjak kakiku, aish..menyebalkan sekali!” dumel Kibum
“Hahahahaha…” Beom hanya tertawa sambil mengingat keras tentang hal itu tapi dia tidak berhasil mengingat sedikitpun.
“Apa benar ada hal seperti itu?” Beom mencoba memastikan
“YA!! Apa kau tak percaya padaku?”
“Lihatlah ini, apa  kau masih mengenalinya??” tambah Kibum sambil memperlihatkan sapu tangan putih yang slalu dia bawa kemanapun. Beom mengambil sapu tangan itu dan melihatnya dengan seksama
“Aku sepertinya punya yang seperti ini, cuma beda di rajutan benangnya saja!”
“Itu punya mu, Beom! masa kau tak mengenali barangmu sendiri!”
“Lihatlah..jelas-jelas rajutan benang ini bertuliskan BEOM” sambung Kibum
“Tapi..ini I..Love..You..?” Beom menambahkan penekanan pada kalimat itu.
“Hehe… itu aku yang menambahkannya” jawab Kibum sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna malu. Sekarang rajutan benangnya jadi kalimat “I Love You Beom”. Beom tersentuh dengan semua yang baru di dengarnya, dia tidak menyangka orang yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya adalah sosok namja yang dengan setia menyukainya. Beom bingung apa dia perlu menjawabnya??
“Ah..lagi-lagi dia membuatku salting” gumannya. Kibum mengayuh sampannya menuju pinggiran danau, 2 meter sebelum sampai di pinggiran danau Kibum berhenti mengayuh.
“Beom, sebelum sampan ini sampai, apa kau tidak akan menjawabnya??” tanya Kibum to the point
“Emmhhh…” Beom langsung mengerti maksud pertanyan Kibum “Tutuplah matamu!” tambahnya
“Mwoo??”
“Tutuplah matamu, kau akan tahu apa jawabanku!!” jawwb Beom memperjelas
*Play track => You’re the one – SUJU
Beom memperhatikan detail wajah namja yang di depannya itu. kedua tangannya memegang pinggiran sampan untuk keseimbangan. Beom mendekat, terus mendekat, sangat dekat sampai hidung mereka beradu. mereka menutup matanya dan sejenak terdiam dengan posisi seperti itu, kemudian Beom mengalungkan kedua tangannya di leher namja yang sekarang di depannya sedangkan Kibum menaruh kedua tangannya di pinggang Beom. Mereka memiringkan kepalanya berlawanan arah lalu bibir mereka beradu lembut, mengecupnya lalu melumatnya dalam-dalam, sesekali mereka mengganti posisi kepalanya bergerak ke kiri dan kanan bergantian dan terus menikmati ciuman mereka yang semakin HOT sampai gerakan tubuh mereka membuat guncangan ke sampan,
*Byyuuurrrrr….mereka terjatuh ke air yang dalamnya sedada mereka . mereka saling menatap dan tertawa bersama-sama atas sikap mereka yang sangat konyol, bercumbu di atas sampan hahahaha… mereka lalu beristirahat di bawah pohon yang rindang. Kibum mengenggol pundak Beom “Lain kali, kita cari tempat yang aman” bisiknya sambil tersenyum nakal. Beom hanya berlalu sambil menunduk karna malu. Kemudian setelah pakaian mereka kering, mereka pun pulang ke rumah Minho ajhussi.


Jam 3 sore mereka sampai di rumah. terlihat Minho sedang duduk di ruang tamu sendiri.
“Annyeong ajhussi…” sapa Beom yang dari tadi belum sempat melihatnya. Minho hanya tersenyum sambil mengacak rambut Beom
“Kau tambah cantik!” pujinya yang membuat Beom tersipu malu.
“Bantulah Onya memasak! nanti kita makan bersama” tambah Minho. Beom pun berlalu ke dapur meninggalkan Minho dan Kibum yang dilihatnya sedang menuju beranda belakang rumah.
“Onni.. bantu aku” ucap Onya sambil menarik lengan Beom.
“Mau masak apa??” tanya Beom
“Molla…appa tadi membawa ikan dan cumi! Tapi aku tidak bisa memasaknya!”
“Onni… apa kau bisa memasak ikan??” tambahnya. Beom hanya menyunggingkan sedikit senyumnya karena ragu dengan kemampuan memasaknya.
“Kaja.. kita coba!” ajak Beom sedikit ragu. Onya memulainya dengan mencuci ikan dan cumi lalu merendamnya dengan air jeruk nipis supaya tidak amis, sementara Beom sibuk menanak nasi dan mempersiapkan bahan-bahan lain yang diperlukannya. Onya bertugas memasak cumi goreng tepung dan Beom memasak ikan goreng asam pedas. Sesekali Beom melihat ke luar jendela yang langsung menghadap ke beranda dimana ada Kibum dan Minho sedang berbincang serius. tanpak wajah Kibum bersedih dari kejauhan. 30 menit sudah Beom dan Onya di dapur dan akhirnya masakan merekapun selesai.
“Eemmhhh…harum!” ucap Onya sambil mencium aroma masakannya.
“Onni.. ayo makan!” ajaknya
“Aku panggil appa dan Kibum oppa dulu” tambahnya, Beom menarik lengan Onya
“Biar aku yang memanggilnya!!” ucap Beom sambil melangkah menuju beranda. Di pintu keluar Beom berpas-pasan dengan Minho yang hendak masuk rumah.
“Ahjussi…makanan sudah siap” ucap Beom seolah mengajak makan bersama.
“Ne..oh yah, lebih baik kau makanlah dengannya dan hibur dia!” pinta Minho sambil menunjuk Kibum yang sedang terpaku di beranda. Beom mengganggukan kepala dan kembali ke dapur untuk mengambil makanan lalu menuju beranda menghampiri Kibum.
“Kibum-ah.. mari makan” ajak Beom sambil memperlihatkan makanan yang baru di masaknya.
“Aku tidak lapar!” jawabnya singkat
“Jinja..??” Kibum hanya diam lalu Beompun menyantap makanan itu sendiri, suapan pertama berhasil masuk ke perutnya, suapan kedua Beom menyunyahnya lebih lambat “Emh.. rasanya ANEH!” ucap Beom
“Kibum-ah coba kau cicipi, rasanya aneh!” Beom menyuapkan makanan ke mulut Kibum, dia pun menyunyah lalu menelannya.
“Apa mungkin ikannya sudah tidak segar??” ucap Beom sambil mengendus-endus ikannya. Kibum mencubit daging ikan itu lalu mencicipinya “Ani.. ga bau ko!” coment Kibum
“YA!! Kibum-ah, apa indera parasa mu sudah rusak? Sampai kau tidak merasakannya?!” bentak Beom
“Cobalah kau makan lebih banyak, pasti bakal terasa anehnya!!” tambahnya Kibum lalu merebut sendok Beom dan memasukan makanan itu ke mulutnya, dirasakan tiap kunyahannya terus dan terus..
“Anni.. enak ko!” jawab Kibum dengan makanan penuh di mulutnya. Beom hanya tersenyum karena trick nya berhasil lalu memberikan segelas air untuk Kibum.
“Minumlah..nanti kau tersendak!” Kibum yang menyadari dirinya sedang di kibulin langsung meletakan sendok dan piringnya
“Kenapa berhenti?? Aku tidak akan meminta mu bayaran untuk makanan itu!” goda Beom
“Aish.. di kibulin ajhuma” Kibum memalingkan wajahnya
“YA!! kau sebut aku AJHUMMA??” protes Beom sambil memukul-mukul tangan Kibum dengan manja, lalu mereka pun tertawa bersama-sama. Hahahaha…
Setelah makan Beom pun membereskan semuanya. Kibum langsung mendekati Beom lalu merebahkan tubuhnya dan meletakan kepalanya dipaha Beom. Beom menyambutnya dengan membelai dan memainkan rambutKkibum dengan jarinya.
“Untuk apa kau kesini??” tanya Beom lalu Kibum pun menceritakan tentang dirinya.


Kibum POV
Aku masih ingat saat umurku 4 tahun aku tamasya ke kebun binatang bersama Donghae hyung dan appa. aku selalu yang paling di manja oleh appa. saat beli ice cream appa memberiku 2, beda dengan Donghae hyung yang hanya di beri 1. Terus saat aku lelah berjalan, appa akan menggendongku sampai membuat Donghae hyung iri dan menangis.. masalah mainan pun aku lebih banyak darinya.. bahkan saat aku menginginkan mainan Donghae hyung, appa slalu menyuruhnya memberikannya padaku. Appa slalu berkata “Mengalahlah, demi adikmu!” aku beruntung karna appa slalu menjagaku. Omma juga sangat mencintaiku, ketika aku dan Donghae hyung jatuh dari sepeda, omma langsung memeluk ku dan menghiburku dengan ice cream sedangkan Donghae hyung di marahi omma karna tidak bisa menjagaku padahal saat itu luka nya lebih parah karena menahan tubuhku supaya tidak terjatuh ke jalan beraspal. omma juga pernah mengurung Donghae hyung di kamarnya gara-gara waktu itu hyung dan aku hujan-hujanan sampai membuatku jadi demam padahal saat itu Donghae hyung sedang membantuku mencari kalung pemberian omma yang hilang saat aku bermain dan hyung mengaku dia yang menghilangkannya hanya untuk melindungiku. Aku benar-benar beruntung karna semua orang mencintaiku bahkan omma dan appa slalu memberiku perhatian lebih. Aku dulu sempat berfikir “Apa mungkin, Donghae hyung adalah anak angkat?” karna omma selalu menyalahkannya saat terjadi sesuatu padaku.
END POV…


“Kenyataannya..akulah yang seorang anak angkat!” suaranya sangat pelan tapi Beom masih bisa mendengarnya dengan jelas. Beom tidak terlalu terkejut karna dia sudah mengetahui sebelumnya dari Donghae. Kibum kembali duduk dan menengadahkan wajahnya untuk menahan air matanya jatuh. Beom menggenggam tangan Kibum erat lalu meremasnya
“Dari mana kau tahu semua itu?”
“Omma..!” jawabnya singkat 
“Kenapa omma tidak merahasiakannya sampai aku mati? pasti hatiku tidak akan sesakit ini!” tambahnya dengan suara lirih. Beom merangkul Kibum dengan erat, menenggelamkan kepala Kibum di pelukannya. Kibum sangat terpukul dengan kenyataan ini apalagi dia mengetahui dari Minho kalau orangtua kandungnya sudah meninggal.
“Percayalah..mereka semua pasti menyanyangimu!” hibur Beom sambil mengelus rambut Kibum kemudian dia mempererat pelukannya.


*Continue…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar