Author : Ulie Aya’aya Wae
Title : There is a Love Every Where
Genre : Romance
Cast :
Park LieBeom aka Beom
Kibum
Donghae
Teuki
Yoori
Yesung & Hyosung
KyuMin (cameo)
Kibum memutuskan untuk meninggalkan rumah setelah kejadian akhir-akhir ini yang menimpanya. Dia memantapkan hubungannya dengan Beom walaupun tanpa persetujuan dari Hyosung.
Malam ini genap 4 bulan hubungan Kibum dan Beom, mereka merayakannya dengan dinner di Pizza Hut.
“Kau mau pesan apa??” tanya Kibum saat si waiter memberikan daftar menunya.
“Fettucini lada hitam plus blue ocean” Beom menunjuk gambar yang ada di menu itu
“Aku..? emh..?” Kibum berpikir panjang
“Spagethi seafood plus orange juice deh!” ucapnya sambil mengembalikan daftar menu pada si waiter
“OK!! Tunggu 20 menit!” ucap si waiter manis.
30 menit kemudian,
*Kruyuuuuukkk.. <= ceritanya suara perut keroncongan
“Ya! Beom, kau sudah lapar??” Kibum terkekeh mendengar suara perut itu
“Aiisshhh.. lama banget! Katanya tunggu 20 menit tapi ini sudah hampir 30 menit !” dumel Beom sambil melihat jam tangan sementara tangan satunya memegang perut.
“Aku sengaja tidak makan dari sore khusus untuk dinner ini!” tambahnya
“Xixixixi..” Kibum cekikikan sambil menutup mulut dengan punggung tangannya.
10 menit kemudian akhirnya pesanan itu datang
“Fettucini lada hitam plus blue ocean”
“Spagethi seafood plus orange juice”
“Mau tambah saladnya..? tambah tisu lagi..? atau ice cream nya mungkin..?? OK! kalau ada pesanan lagi, boleh panggil saya Zea, selamat menikmati!” cerocos s waiter
“YE..!!” Kibum dan Beom serempak menjawabnya lalu si waiter pun berlalu
“Waiter nya bawel..” bisik Kibum
“Hehe.. untung itu mulut tidak berbusa yah?!” timpal Beom lalu merekapun tertawa hahaha….
Mereka melahap pasta kegemarannya itu sambil bercanda ria. Tiba-tiba Beom berbisik sesuatu “Kibum-ah.. apa kau kenyang??”
“Belum, Wae..? mau tambah lagi?” tanya Kibum
“Ani..ani..! kenapa kau tidak menghabiskannya??” Beom menunjuk udang dan cumi yang masih tersisa di piring
“….” Kibum geleng kepala “aku alergi dengan udang!” tambahnya
“Aish.. kalo alergi, kenapa harus pesan seafood seh?!” protes Beom, lalu dengan secepat kilat Beom mengambil piring Kibum dan memakan habis udang dan cumi yang tesisa
“Hehe.. sayang, kan mahal!!” tambahnya
“Lihatlah.. yeoja itu membunuh tunangannya, lalu sekarang berkencan dengan adiknya!” seseorang mencibir dari belakang
*DEG..!! tiba-tiba ekspresi Beom muram dan langsung melihat kedua namja itu, orang itu pura-pura so sibuk dengan makanannya.
“YA!! Apa yang kau bilang tadi??” Kibum langsung menghampiri dua orang itu
“WAE…??” orang yang bernama Kyuhyun itu langsung berdiri seolah menantang
“Ada yang salah dengan perkataanku??” tambahnya
“Emang BENAR kan, Dokter itu membunuh tunangannya??!” sambung Sungmin sambil menunjuk Beom
BUGKK!
Kibum langsung melayangkan tinjunya ke wajah Sungmin
TREENG!
Kyuhyun langsung membalas dengan memukulkan piring ke tangan Kibum
“Andwee..” teriak Beom dan pengunjung lainnya. Punggung telapak tangan Kibum terluka, sobekannya lumayan dalam sampai mengalirkan banyak darah ke lantai putih di sana. Security langsung mengamankan KyuMin dan mengusirnya keluar. Beom langsung merobek syal nya dan membalut luka Kibum untuk menghentikan aliran darah lalu pergi ke RS mengobati lukanya.
Depan Rumah Beom..
“Kau pulanglah..” Beom berlalu dengan pikiran ga karuan
“Wae..? kau kesal dengan 2 namja tadi??” Kibum menarik lengan Beom kemudian memeluknya dari belakang, dagunya di letakan di pundak yoeja itu.
“Saranghaeyo..” bisiknya
“Lukamu tidak apa-apa??” tanya Beom mengalihkan pembicaraan
“SARANGHAEYO..!!” Kibum mengulang ucapannya dan mempererat dekapannya
“Ara.. na do saranghaeyo” balas Beom
“Pulanglah kerumah, omma mu pasti sangat khawatir!” tambahnya kemudian berbalik jadi berhadapan. Kibum membelai rambut yeoja yang dihadapannya itu.
“Nanti kalau sudah saatnya, aku akan pulang dan membawamu bersamaku!” ucapnya sambil mencium kening Beom
“Apa mungkin ada hari itu??” Beom mendongak kan wajahnya
“Ye.. I’m promise!” tegas Kibum dengan tatapan yang tajam kemudian mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Beom dengan lembut.
“EHEM…” Kibum dan Beom kontan melirik ke sumber deheman, mereka terbelalak melihat namja berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya di dada
“Appa.. sejak kapan kau ada di situ??” Beom terlihat salting karna malu
“Ann..ye..ong..” sapa Kibum gagap
“Masuklah..!” ucap Teuki dingin. Mereka hanya saling melirik lalu masuk ke rumah membuntuti Teuki
“Appa.. kenalin!” Beom menunjuk namja di sebelahnya
“Annyeong.. jonen Kibum imnida” Kibum membungkukan sdikit badannya
“Ara.. duduklah! Aku sering mendengar Beom bercerita tentang mu” ucap Teuki sambil mempersilahkan Kibum duduk
“Appa.. kenapa kau datang tidak bilang-bilang dulu??” ucap Beom yang sudah lama tidak bertemu dengan appa nya itu
“Bogoshipo..” tambahnya manja sambil memeluk Teuki
“Aish.. apa kau tidak malu, memelukku di depan pacarmu??” Teuki melepaskan pelukan anaknya itu, sementara Kibum hanya tersenyum melihat keakraban diantara mereka
“Kau ini manja!!” pekik Teuki sambil mencubit hidung anaknya itu
“Sana.. bikinkan kami minum!” tambahnya
“Ne..” Beom berlalu ke dapur meningggalkan mereka
“Kibum.. apa kau sungguh mencintai putriku??” tanya Teuki serius
“Ne.. ahjussi!” jawabnya mantap
“Bukan gara-gara kasihan, karna Beom pernah di tinggalkan hyungmu, Donghae?”
“Anio.. ahjussi! Aku sudah menyukai Beom jauh sebelum dia bersama Donghae hyung!” tegas Kibum
“Owh.. lalu bagaimana tanggapan appa dan omma mu tentang hubungan ini??”
“….” Kibum terdiam, tidak tau harus berkata apa
“Mereka sangat baik padaku, appa!” potong Beom sambil membawa minuman dan meletakannya di atas meja
“Jinjja..??” Teuki menyelidik
“Appa! Apa aku terlihat sedang berbohong??” Beom cemberut berharap Teuki mempercayai omongannya.
“Kesalah pahamam slama ini, apa sudah beres??” tanya Teuki penasaran
“Ne.. appa” Beom mendekap Teuki “Appa.. merestui hubungan kita, kan??” tambahnya
“Appa akan slalu mendukung, apapun keputusanmu!” Teuki membelai rambut anaknya itu, sementara Kibum hanya melirik ke arah Beom, dan dia membalasnya dengan senyuman seolah menyuruhnya jangan cemas
“Kibum-ah.. mulai sekarang, kau hrus benar-benar menjaga Beom!” Teuki menepuk pundak namja cute itu
“Aku titip Beom padamu karna aku tidak slalu ada untuknya!” tambah Teuki seolah memberi lampu hijau pada Kibum
“Ne.. ahjussi!”
“Ok.. sampai kan salamku untuk orangtua mu!” Teuki beranjak dari tempat duduknya
“Oh yah Beom, pagi-pagi sekali appa akan pergi lagi, jadi tolong telepon Henry untuk menyusul yah!”tambahnya yang langsung berlalu ke kamar
“SIAP!” jawab Beom dengan nada yang tinggi
“Beom.. waeyo kau harus berbohong??” tanya Kibum cemas. Beom merapat lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kibum
“Molla.. aku hanya takut kehilanganmu!” Beom mengaitkan jari-jari tangannya ke jari tangan Kibum. Kibum membalasnya dengan mengecup kepala Beom dan membelai halus rambutnya. Setengah jam sudah mereka dalam posisi seperti itu dan ahirnya Kibum berpamitan pulang.
Hyosung menatap hampa tiap ruang di rumahanya. Hanya ada dia sendiri di rumah sekarang, Yesung masih di kantor dan Yoori masih mengerjakan pekerjaannya di luar sedangkan Kibum memutuskan untuk mandiri dan meninggalkan rumah itu. Kibum sekarang tinggal disebuah apartment kecil didekat rumah Beom. Hyosung merasa rumahnya berbeda, tidak hangat seperti dulu ketika masih ada Donghae. Tidak ada lagi acara makan bersama seperti dulu, tidak ada lagi nonton bersama, tidak ada lagi canda tawa seperti dulu. Hyosung merindukan semua itu, dia mengelilingi tiap ruangan di rumahnya dan tergambar jelas di benaknya tiap kejadian yang pernah terjadi di ruangan tersebut. Hyosung masuk ke kamar Donghae, sedikit berdebu tapi barangnya masih tersimpan rapi di kamar itu, terlihat banyak foto Donghae bersama Beom di tiap dinding kamar itu, di pintu lemari terdapat banyak foto-foto Donghae dalam ukuran kecil. Hyosung memeriksa semua barang yang ada di kamar itu lalu dia menuju meja dekat tempat tidur Donghae. Hyosung membuka laci dan menemukan kotak merah berukuran 15x20 cm lalu membuka kotak itu yang isinya cincin putih berbentuk bintang di bagian atasnya dan lagi-lagi foto Donghae, Hyosung mengambil tumpukan foto-foto itu dan membukanya satu persatu lalu memandangnya dengan cermat. Hyosung melihat ekspresi wajah dan gaya Donghae yang berbeda-beda di foto itu. Foto pertama Hyosung melihat Donghae sedang memetik mawar merah, di belakang foto itu tertulis hari, tanggal dan tahun pengambilan foto itu plus tulisan ‘20 hari lagi’... foto ke dua Donghae sedang mencium mawar itu plus tulisan ‘19 hari lagi’… foto ke tiga Donghae sedang tersenyum manis sambil menyedorkan setangkai bunga mawar dan terlihat tulisan di belakannya ‘18 hari lagi’… Terus dan terus Hyosung melihat foto-foto itu sampai foto dimana Donghae sedang duduk sambil mencabuti satu per satu kelopak bunga mawar, tertulis ‘2 hari lagi’… Hyosung baru menyadarinya kalau semua foto itu waktunya diambil secara berurutan setiap hari plus bunga mawar merah yang slalu ada di tiap foto. Hyosung mengambil foto terakhir, posisi foto itu terbalik dari yang sebelum-sebelumnya, terlihat tulisan ‘1 hari lagi’… kemudian Hyosung membalik foto itu dan terlihat di foto itu Donghae sedang tertidur di kelilingi oleh taburan bunga mawar. Hyosung terpaku dan tiba-tiba kakinya melemas sampai posisi dia jadi terduduk di tepian ranjang. Foto-foto itu terlepas dari tangannya dan berserakan di lantai, kemudian dia mengambil sebuah amplop yang tersimpan paling bawah dari tumpuka foto-foto tadi. Dibukanya amplop itu, dia mengambil sehelai kertas yang ada di dalamnya. Tangannya gemetar, matanya berkaca, lalu tanpa di sadarai air matanya mengalir deras di pipi.
“Jagiya…” suara di luar kamar itu
“Jagiya… ada di rumah kah??” lama-lama suara itu semakin mendekat
“Jagiya.. sedang apa kau disini??” tanya Yesung “jagiya ..waeyo???” tambahnya yang penasaran melihat Hyosung tertunduk sambil menangis. Hyosung hanya terdiam sambil menyodorkan sehelai kertas pada Yesung dengan tangan gemetaran. Yesung membaca isi surat itu dan tertulis “kanker otak stadium 4 atas nama Lee Donghae” di belakangnya ada sebuah pesan :
“Joungmal mianhae telah merahasiakannya... omma, appa saranghae.. Omma.. tolong berikan cincin ini pada Liebeom”
Yesung menghela napasnya panjang, matanya berkaca, tidak ada satu kata pun yang terucap. Yesung lalu mendekap erat Hyosung yang sedang menangis
“Kita telah bersalah pada Beom!” ucap Hyosung lirih, Yesung membelai rambut istrinya itu dan menenggelamkan kepala Hyosung dalam peluknnya.
Keesokan hari nya Hyosung langsung menghubungi Kibum dan menyuruhnya untuk membawa Liebeom ke rumah. Kibum menggenggam erat tangan Beom saat sampai di halaman rumahnya, langkahnya gontai karna keraguan yang menyelimuti pikirannya. Untuk pertama kalinya setelah 4 bulan, Kibum baru lagi menginjakan kaki di rumahnya. Entahlah ada hal apa yang membuat Hyosung mengundang dirinya dan Liebeom untuk berkunjung, yang pasti membuat mereka was-was mengingat ketidak setujuan Hyosung terhadap hubungan mereka
“Kau takut..?” Kibum mengeratkan genggaman tangannya
“A.n.i.o..” jawab Beom gagap
“Tenanglah.. semuanya akan baik-baik saja!” Kibum tersenyum hangat
TOK..TOK..TOK..
Kibum mengetuk pintu depan rumahnya. Seorang yeoja membuka pintu, yoeja itu menatap nanar Kibum dan Beom lalu tersenyum manis kearah mereka.
“Oppa.. bogoshipo” yeoja itu memeluk Kibum lalu bergantian memeluk Beom
“Beom.. mianhae” tambahnya. Beom sejenak terdiam karna teman yang pernah membencinya kini telah kembali ramah.
“Gwaenchana..yoori-a” ucap Beom
“Masuklah.. appa dan omma sudah menunggu kalian” Yoori masuk kedalam diikuti oleh Kibum dan Beom. Mereka menuju teras belakang, disana sudah ada Hyosung dan Yesung yang sedang menata makanan
“Omma..” panggil Kibum, Hyosung mendongak lalu memeluk anak laki-laki nya itu sedangkan Beom hanya menganggukan sedikit kepalanya, Hyosung melepas pelukannya lalu beralih menantap Liebeom, matanya berkaca-kaca seolah memperlihatkan rasa bersalahnya
“Mianhae..jeongmal mianhae.. Beom-ah” Beom terpaku, tidak mengerti alasan apa yang membuat Hyosung meminta maaf. Pelukannya bagaikan pelukan seorang ibu pada anak kandungnya. Kehangatan yang sempat hilang semenjak kepergian Donghae kini dia dapatkan lagi.
“Beom-ah..mulai sekarang kau milik kami” ujar Yesung
“Gomawo ahjussi..” Beom tersenyum manis
“Aigo.. appa, apa kau niat berselingkuh??” canda Kibum
“Apa kau sanggup berbagi Beom denganku??” timbal Yesung
“Eiittzz.. kalau gitu Beom harus berhadapan dulu denganku!” sambung Hyosung lalu merekapun tertawa bersama-sama.
Hari yang menyenangkan untuk mereka, kesalah pahaman slama ini akhirnya mencair oleh datangnya waktu, mereka makan siang bersama dan bercanda ria seperti sebuah keluarga baru yang harmonis
Yesung, Hyosung dan Yoori kembali kedalam rumah sedangkan Kibum dan Beom masih tiduran di teras belakang menikmati indahnya sore hari
“Beom, bagaimana sekarang perasaanmu??” Kibum merubah posisi nya jadi menyamping
“Lega.. hajiman aku masih penasaran apa yang membuat keluargamu berubah?!” Beom menghadap Kibum
“Omma, sudah melihat hasil tes penyakit Donghae hyung!” ucap Kibum
“Mwo??” Beom langsung duduk dan menatapnya tajam seolah menyelidik
“Wae?? Anii.. bukan aku yang memberitahunya! Omma menemukan hasil tes itu di kamar Donghae hyung!” tegas Kibum
“Owh.. jadi sebelum kesini, kau sudah mengetahuinya??” tanya Beom sambil menyipitkan matanya
“….” Kibum hanya tersenyum geli
“YA! Aku hampir mati karena takut masuk rumah ini!” bentak Beom
“Hahaha.. justru aku senang melihat wajahmu yang tegang” Kibum tertawa terbahak bahak sementara Beom memukul mukul tubuh Kibum untuk membalas.
“Beom.. kau mencintaiku kan?” Kibum meletakkan kepalanya dipaha Liebeom, Beom hanya mengangguk
“Beom..” Kibum menyentuh pipi dengan telunjuknya seolah menyuruh Beom untuk menciumnya, Beom hanya tersenyum lalu menutup mata Kibum dengan telapak tangannya kemudian mulai mendekat dan mengecup kening Kibum dengan lembut.
Beom POV
Aku senang hari ini, hari yang selalu aku nantikan dimana Ny.Hyosung menerima kehadiranku lagi di rumahnya. Aku sangat beruntung walaupun sudah di tinggal pergi omma, tapi aku bisa merasakan kehangatanya dalam pelukan Ny.Hyosung, awalnya aku merasa ragu untuk masuk ke rumah itu, aku benar-benar takut mereka akan mengusirku dan menghardikku dengan kasar tapi Kibum slalu menenangkanku, slalu menjagaku, dan selalu memberiku kekuatan untuk lebih berani. Saat itu Ny.Hyosung memperlihatkan foto-foto Donghae padaku, aku sangat merindukan Donghae, pikiranku langsung menerawang ketiap kejadian yang pernah aku alami bersamanya, senyuman manisnya masih tergambar jelas di benakku, aku menangis saat itu, tiba-tiba seorang namja menghapus air mataku dan memeluku erat, dia selalu ada untuk menghiburku dan aku tidak ingin kehilangannya, karna aku sangat mencintainya..”KIBUM-AH SARANGHAE”
END POV…
*Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar